1 Mei silam tepatnya tanggal 1 mei 1994 sebuah peristiwa memilukan terjadi di ajang olahraga otomotif. Ketika itu Aryton Senna, seorang pembalap Formula One yang flamboyan dan paling dielu-elukan di jamannya tewas di sirkuit imola akibat kecelakaan di tikungan Tamburello.
Ayrton Senna da Silva lahir pada 21 Maret 1960 di Sao Paulo Brasil. Itu lo gan tempat diselenggarakannya piala dunia nanti .Nah si akang Senna ini udah mulai balapan dari usia 13 tahun di gokart dan langsung menang di musim pertamanya
8 tahun setelahnya dia mulai beralih ke ajang Formula 3 Inggris dan berhasil menang sebanyak 5 kali berurutan. Dengan kemenangannya itulah dia mendapatkan tiket untuk memulai debut balapnya di ajang Formula One bersama tim Toleman. Berikut akan ane paparkan beberapa momen terbaiknya sepanjang kariernya di Formula One.
Pertama Kali Mengemudikan Mobil Formula One, UK, 1983
Saat itu Frank Williams (pemilik tim Williams) kepincut melihat peforma senna yang mengagumkan di British Formula Three. Senna diijinkan mengemudikan mobil Williams FW08 yang saat itu merupakan salah satu yang terbaik. Ajaibnya senna berhasil mencatatkan waktu yang lebih cepat pembalap dari tim williams itu sendiri.
Membuat Geger Semua Orang di Monaco, 1984
Disini Senna mulai memperlihatkan potensinya sebagai seorang pembalap hebat. Senna yang saat itu menggunakan mobil yang terbilang lemah hanya mampu start di posisi 13. Namun di saat race, dengan cuaca yang hujan deras,Senna berhasil merangsek dan finish di posisi kedua .
Kemenangan Pertama, Portugal, 1985
Hanya dua tahun setelah debutnya di f1, Senna berhasil meraih kemenangan pertamanya. Di balapan ini terlihat dengan jelas kemampuannya dalam mengemudikan mobil f1 di lintasan basah .
Finish yang sangat ketat, Jerez, 1986
Senna Lotus Renault 98T (kiri) melewati grais finish tepat di depan Nigel Mansell yang menggunakan Williams FW11 Honda pada 1986 Grand Prix Spanyol di Jerez. Mansell telah memburu Senna di tahap penutupan lomba setelah memilih untuk mengambil ban baru, namun pembalap Inggris itu tidak bisa menemukan cara melewatinya. Margin finishnya hanya 0.014s menjadikannya salah satu yang terkecil dalam sejarah formula one.
Juara Dunia Pertama, Suzuka, 1988
Harapan Senna mengamankan juara dunia 1988 dengan satu perlombaan nyaris menjadi sebuah malapetaka bagi dirinya. Senna yang start terdepan saat itu melakukan start yang sangat buruk sehingga posisinya menjadi 14. Namun perlahan senna mulai merangsek ke posisi pertama. Dan akhirnya Senna berhasil memenangkan Juara Dunia pertamanya gan. Luar biasa sekali perjuangannya ya gan
Rivalitas yang Makin Memanas
Setahun setelah Senna berhasil memenangkan Kejuaran Dunianya, Senna kembali mendapatkan peluang untuk mempertahankan juara dunianya di sirkuit yang sama. Tidak seperti tahun lalu, kali ini Senna berhasil melakukan start dengan sangat baik. Selepas Start ia langsung bersaing ketat dengan Alain Prost. Persaingan mereka terbilang sangat sengit. Hingga pada lap ke 46 di chicane terakhir sebelum garis start-finish, Senna yang berusaha menyalip Alain Prost dari sisi dalam di tabrak oleh Alain Prost dari sisi luar chicane. Akibatnya mereka berdua sempat keluar dari lintasan. Alain Prost pun tidak bisa melanjutkan lomba. Beruntung bagi Senna yang berhasil mempertahankan nyala mesin mobilnya sehingga bisa melanjutkan lomba. Senna pun berhasil finish pertama. Namun drama baru dimulai setelah balapan. FIA selaku federasi motorsport tertinggi di f1 melakukan investigasi terhadap tabrakan tadi. Kemudian diputuskan bahwa Ayrton Senna bersalah kemudian didiskualifikasi dari lomba karena menggunakan jalan pintas kembali dari trek setelah kecelakaan berlangsung. Merasa diperlakukan tidak adil senna dan timnya melakukan banding dan membawa sejumlah bukti bahwa pembalap lain pernah melakukan hal yang sama dengannya tapi tidak diberikan hukuman sama sekali. Namun sayangnya senna kalah banding. Hal ini sempat membuat Ayrton kehilangan rasa percayanya terhadap Formula One
Balas Dendam yang Melegenda
Masih marah dengan 'ketidakadilan' tahun lalu, Senna kembali kesal setelah panitia memutuskan untuk menempatkan posisi pole position-nya (start terdepan) di bagian trek yang kotor. Padahal seorang pole sitter (pemegang pole position) memiliki hak untuk mendapat tempat start yang terbaik. Dengan keputusan dari panitia tersebut, senna yang kecewa akhirnya memutuskan untuk melakukan balas dendam terhadap Alain Prost yang kini sudah pindah tim ke Tim Ferrari.
Kemengan yang Paling Diinginkannya
Senna mencintai tanah airnya dan tanah airnya mencintainya, tapi sepertinya dia mungkin ditakdirkan untuk tidak pernah menang di Brasil. Di Interlagos pada tahun 1991 itu tampak seperti dia akan menambahkan 'gearbox kesengsaraan' untuk daftar panjang alasan mengapa ia gagal untuk naik ke langkah atas mimbar di kandang, tapi entah bagaimana dia berhasil memenangkan balapan tersebut. Padahal saat itu mobilnya hanya bisa menggunakan enam gear saja (seharusnya bisa sampai 7.) Dan tidak hanya itu juga, Ia juga mengalami sakit otot bagian bahu. Hal ini terlihat jelas ketika ia harus ditutun untuk bisa naik ke podium. Tapi begitulah Senna, terus berusaha sampai titik darah penghabisan.
Mendapat Tumpangan, British, 1991
Dibalik persaingan mereka yang ketat di sirkuit, Senna dan Mansell sebenarnya adalah teman baik. Jadi saat victory lap, Mansell yang melihat Senna pun menawarkan ojek menuju pitstop kepadanya. Kayak di Indonesia aja ya gan
Kemenangan Terakhirnya, Australia, 1993
Setiap pembalap pastinya punya kemenangan yang spesial. Dan ane yakin sekali kemenangannya ini adalah salah satu kemenangan terbaiknya. Bukan hanya karena race kali ini adalah race terakhir di musim 1993, tapi juga karena race ini adalah race terakhirnya bersama tim yang sudah dibelanya selama 6 tahun yaitu Mclaren. Lantas saja kemenangan tersebut menjadi penuh emotional. Sayangnya saat itu tidak ada yang menyadari bahwa kemenangannya itu merupakan yang terakhir sepanjang kariernya
Itu dia gan tribute dari ane. Semoga kedepannya olahraga Formula One ini bisa menjadi lebih aman dan lebih seru bagi kita sebagai penonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar