Kamis, 10 November 2016

Memahami Settingan Apeture pada Fotografi dan Kamera.



Setelah sebelumnya saya menjelaskan mengenai setting shutter speed pada kamera, sekarang saya akan menjelaskan mengenai apeture pada kamera. Aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto. Fungsi utama dari apeture adalah untuk mengatur seberapa besar sensor kamera terbuka untuk menangkap cahaya yang masuk

Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor. Dalam fotografi, apeture dinyatakan dengan f-stop. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.


Jadi dalam kenyataannya, setting aperture f/4 berarti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/16 misalnya 

Ketika kita mengubah Nilai aperture maka akan berpengaruh terhadap Depth of Field. Depth of Field sendiri adalah area tajam / area fokus pada gambar. Aperture berbanding terbalik dengan Depth of Field, jadi ketika kita atur bukaan aperture terlebar(angka kecil) maka Depth of Field tersempit akan kita dapatkan, sebaliknya jika kita mengatur bukaan aperture tersempit(angka besar) maka Area Depth of Field terluas yang kita dapatkan. Depth of Field Sempit berarti sedikit area fokus dan banyak area blur/tidak fokus. Area blur ini lazim disebut bokeh. 


Hasil foto dengan setting apeture kecil f/22


Hasil foto dengan setting apeture besar f/2.8

Aperture pada setiap lensa berbeda-beda, pada lensa prime biasanya memiliki bukaan sangat lebar (nilai kecil misal. f/1.4), dan pada lensa zoom biasanya memiliki bukaan terlebar f/4. Disinilah kelebihan lensa prime yang dapat menangkap gambar dalam kondisi minim cahaya, 

Penggunaan apeture ini harus disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi fotografer. Jika ingin memfoto landscape, biasanya fotografer akan menggunakan bukaan apeture kecil sehingga seluruh area foto tampak tajam baik itu foreground maupun background. Lain halnya untuk fotografi potrait, fotografer biasanya akan menggunakan bukaan apeture besar sehingga objek utama dari foto akan lebih menonjol dibandingkan dengan background dari foto tersebut. 


Penerapan apeture kecil pada foto landscape


Penerapan apeture besar pada foto potrait


Referensi :

  • http://belfot.com/memahami-aperture-depth-of-field/
  • http://belfot.com/aperture-lensa/
  • http://askthephotographer.com/2014/04/mengenal-aperture/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar