Sabtu, 03 Desember 2016

Mengenal Mode Eksposure Pada Kamera DSLR




Mode pada kamera merupakan pilihan setting-an pemotretan dalam berbagai situasi yang terdapat pada kamera digital. Mode kamera DSLR profesional cenderung fokus ke Mode Manual, kamera saku (poket) fokus ke Mode Auto dan kamera prosumer (semi DSLR) sering menggunakan variasi antara Mode Manual dan Mode Auto. Pilihan Mode di kamera pada berbagai merek adalah sama hanya terdapat pada perbedaan simbol yang digunakan.

Dalam setiap kamera digital, entah kamera DSLR , kamera mirrorless maupun kamera saku (yang agak canggih), selalu tersedia roda di bagian atas kamera dimana kita bisa memilih mode operasi kamera: Dan mereka selalu memiliki paling tidak pilihan seperti ini: Auto, P, S (Tv), A (Av), M dan Scene.

Secara umum Mode kamera yang sering terdapat pada kamera dibagi menjadi:
1. Mode Otomatis: AUTO, Portrait, Macro, Landscape, Sports/Action dan Night Shoot.
2. Mode Semi Otomatis: Aperture Priority, Shutter Speed Priority dan Program
3. Mode Manual


1. Mode Auto

Mode auto biasanya ditandai dengan ikon kamera berwarna hijau, disertai huruf A. Dalam mode ini, kamera akan berusaha menganalisis objek yang kita foto lalu menentukan semua setelan kamera. Kalau ada istilah point and shoot (bidik lalu jepret) tanpa harus ribet mengubah apa pun, mode auto inilah yang dimaksud. Sayangnya hasil foto dalam mode ini bisa dikatakan tidak maksimal. Dalam mode auto, kamera akan menentukan ukuran ISO, Shutter Speed, Aperture menggunakan alur kerja komputer yang ditentukan oleh pembuat kamera berdasarkan kondisi cahaya saat kita memencet shutter separuh (melakukan metering).

2. Mode Portrait

Jika memilih mode Portrait secara otomatis kamera memilih aperture yang besar (nilai f kecil) untuk mengaburkan background dan hanya fokus pada objek. Mode ini bagus digunakan untuk memotret objek tunggal sehingga mendapatkan jarak yang dekat dengan objek, mode ini juga bisa mengenali dan fokus pada wajah manusia.


3. Mode Macro

Mode Macro memungkinkan fotografer bergerak lebih dekat ke objek untuk mengambil gambar close up. Macro ini sering digunakan untuk memotret bunga, serangga atau objek kecil/makro lainnya. Bila menggunakan mode ini fokus akan lebih sulit didapatkan karena kedalaman bidang fokus (depth of field) sangat sempit, untuk itu disarankan menggunakan tripod agar fokus mudah didapatkan.


4. Mode Landscape

Bisa dikatakan bahwa mode Landscape adalah kebalikan dari mode Portrait dari segi aperture yang digunakan. Landscape memberikan aperture yang kecil (nilai f besar) sehingga bidang fokus nya lebih luas. Pada saat yang sama kamera juga memilih shutter speed yang lebih lambat untuk mengkompensasi aperture yang kecil. Mode ini bagus digunakan untuk memotret pemandangan.


5. Mode Sport/Action

Mode Sport/Action ideal digunakan untuk menangkap objek yang bergerak seperti atlet sedang berolahraga, binatang peliharaan, mobil, binatang liar, dll. Mode ini menangkap objek yang bergerak dengan menaikkan shutter speed dan ISO.


6. Mode Night Shoot

Mode Night Shoot (atau disebut juga shutter pelan) digunakan untuk memotret dengan kondisi pencahayaan yang kurang, kamera secara otomatis akan men-setting shutter speed yang lebih lama. Dalam mode ini disarankan untuk menggunakan tripod karena shutter speed yang lama akan membutuhkan kestabilan kamera agar tidak menghasilkan gambar yang buram atau blur.


7. Mode Aperture Priority (A atau Av; Aperture value)

Mode ini memberikan kontrol secara manual terhadap setting aperture dan kamera akan memilih setting-an yang lain secara otomatis (shutter speed, white balance, ISO, dll) untuk mendapatkan eksposure yang bagus.

8. Mode Shutter Priority (S atau Tv; Time value)

Mode Shutter Priority mirip dengan mode Aperture Priority hanya saja yang dikontrol manual adalah shutter speed sedangkan setting-an yang lain otomatis dipilih oleh kamera.


9. Mode Program (P)

Mode ini hampir sama dengan mode AUTO tetapi mode Program memberikan sedikit pengaturan secara manual terhadap aperture, shutter speed dan ISO.


10. Mode Manual (M)

Mode Manual memberikan kontrol yang penuh kepada fotografer untuk memilih setting yang diinginkan seperti shutter speed, aperture, ISO, white balance, flash, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar